Musik berhenti. Silvi pun menghentikan tariannya. Ia berdiri sejenak, merasakan kebahagiaan mengaliri tubuhnya. Bahagia yang berpadu dengan rindu. Bahagia karena ia bisa menari lagi. Rindu pada suami tercintanya, belahan jiwanya. Sejak acara fashion show itu, Calvin belum juga kembali. Silvi tak hadir karena harus menjaga Syahrena yang sedang sakit. Calvin menunda kepulangannya dengan alasan ingin berlama-lama melepas rindu dengan keluarga. Sebagai istri yang baik, Silvi tak melarang. Ia hanya berpesan agar Calvin berhati-hati.
"Calvin...I miss you." Silvi berbisik penuh perasaan.
"Cepatlah kembali."
Sejurus kemudian, Silvi menyalakan laptop. Membaca artikel terbaru yang ditulis Calvin. Terakhir ia menulis tentang menemukan sesuatu yang unik sebelum memulai wirausaha. Benar-benar topik yang sangat khas Calvin. Silvi tersenyum kecil. Itulah yang dilakukannya tiap kali merindukan Calvin: membaca ulang artikel-artikelnya.
"Bundaaa...Kermit jatuh ke kolam renang!"
Suara kecil nan tinggi itu membuyarkan konsentrasi Silvi. Refleks ia bergegas meninggalkan studio kecil di sudut rumah mewahnya, lalu mendekati Syahrena. Putri tunggalnya itu menutup wajah dengan jari-jarinya. Ekspresi ketakutan terlihat jelas.
** Â Â Â
https://www.youtube.com/watch?v=vjqzigiIOvg
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H