Apa harus kurelakan kenyataan
Cinta memang tak sejalan
Namun kau adalah pemilik hatiku (Calvin Jeremy-Pemilik Hati).
**
Para mahasiswa terdiam. Mereka tak berkomentar apa pun saat Mr. Jatmika, dosen muda dan hypnotherapyst itu membanggakan si gadis bermata biru. Kembali tertangkap kebanggaan dalam nada suaranya.
“Dia satu-satunya yang mewakili angkatan kalian di ajang itu. Kenapa kalian tidak berpartisipasi?”
Sekali lagi, para mahasiswa terdiam. Lama-lama gadis bermata biru itu disergap rasa takut. Apakah membanggakan salah satu mahasiswa di depan mahasiswa lainnya tidak akan menimbulkan rasa iri? Ia sebenarnya tak ingin bermusuhan dengan siapa pun. Hatinya yang kesepian menjadi makin kesepian. Meski ia bahagia dosen walinya yang tampan dan disukai banyak mahasiswa itu memujinya.
Usai kuliah, ia bergegas ke ruang dosen. Saat ini ia butuh teman bicara. Ia butuh seseorang. Tepatnya butuh sosok yang lebih dewasa darinya untuk mengurangi beban kesedihan dan kesepian di dasar hati. Andai sang belahan jiwa ada di dekatnya, mungkin ini lebih mudah. Namun saat ini yang dimilikinya hanyalah dosen walinya. Seseorang yang berhasil memberinya perlindungan, kasih sayang, dan rasa aman selama presentasi Mahasiswa Berprestasi itu. Tentu ia mempercayainya.
Ruangan Mr. Jatmika sunyi. Terlihat pria tampan kelahiran 23 September 29 tahun lalu itu sedang shalat. Terlihat ia begitu khusyuk dalam ibadahnya. Kedua matanya terpejam menikmati komunikasi transendentalnya dengan Illahi. Masih tersisa bekas air wudhu di rambutnya. Tidak mengapa, justru kesan itu membuatnya semakin tampan dan menawan. Bukankah Mr. Jatmika pribadi yang religius?
Selesailah ritual ibadah itu. Mr. Jatmika mendekatinya.
“Ada apa?” tanyanya.