Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Dia Miliki Hatimu

1 April 2017   09:32 Diperbarui: 1 April 2017   18:00 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Satu jenis ketakutan yang hanya berani ia sampaikan pada Mr. Jatmika. Pada yang lain, ia tak sanggup mengatakannya. Ketakutan itu bercampur kesedihan.

“Sangat kompleks...sebenarnya ini bukan ranah saya. Tapi akhirnya saya tahu, mengapa kamu mencari seseorang yang mengerti dan memahami dirimu luar-dalam. Saya tahu alasannya. Karena ketakutan ini. Begini ya, apakah kamu akan berbuat baik atau jahat pada mereka?”

“Saya akan berbuat baik.”

“Bagus. Selama kamu berbuat baik, kamu tidak perlu takut. Kebaikan akan menuai kebaikan. Seperti halnya untuk mengubah orang lain. Sebelum mengubah orang lain, ubah dulu diri kita sendiri. Berbuat baik, tulus, mencintai, menyayangi, dan menebar kasih, maka kamu akan mendapatkan yang sama.”

Kata-kata Mr. Jatmika begitu lembut dan penuh kasih. Ia mengajarkan kebaikan. Ia menetralisir ketakutan dengan kebaikan. Kesekian kalinya, memberinya perlindungan dan rasa aman yang jarang didapatkannya dari orang lain.

Sesi konsultasi usai. Mr. Jatmika mengantarnya ke lantai bawah. Beban di hatinya sedikit berkurang. Waktunya mencari tahu apa yang terjadi dengan belahan jiwanya, sebisa mungkin mencoba menolongnya, dan menciptakan momen yang sempurna.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun