Satu jenis ketakutan yang hanya berani ia sampaikan pada Mr. Jatmika. Pada yang lain, ia tak sanggup mengatakannya. Ketakutan itu bercampur kesedihan.
“Sangat kompleks...sebenarnya ini bukan ranah saya. Tapi akhirnya saya tahu, mengapa kamu mencari seseorang yang mengerti dan memahami dirimu luar-dalam. Saya tahu alasannya. Karena ketakutan ini. Begini ya, apakah kamu akan berbuat baik atau jahat pada mereka?”
“Saya akan berbuat baik.”
“Bagus. Selama kamu berbuat baik, kamu tidak perlu takut. Kebaikan akan menuai kebaikan. Seperti halnya untuk mengubah orang lain. Sebelum mengubah orang lain, ubah dulu diri kita sendiri. Berbuat baik, tulus, mencintai, menyayangi, dan menebar kasih, maka kamu akan mendapatkan yang sama.”
Kata-kata Mr. Jatmika begitu lembut dan penuh kasih. Ia mengajarkan kebaikan. Ia menetralisir ketakutan dengan kebaikan. Kesekian kalinya, memberinya perlindungan dan rasa aman yang jarang didapatkannya dari orang lain.
Sesi konsultasi usai. Mr. Jatmika mengantarnya ke lantai bawah. Beban di hatinya sedikit berkurang. Waktunya mencari tahu apa yang terjadi dengan belahan jiwanya, sebisa mungkin mencoba menolongnya, dan menciptakan momen yang sempurna.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H