Kata-kata itu terekam di memorinya. Pria baik hati itu telah membantunya memilih. Pria yang sering mengingatkannya pada Albert. Karena itulah dia merasa semakin bersalah pada pria baik hati itu. Bukannya menolong, ia justru menorehkan luka. Sebab ia melihat sosok lain dalam diri pria itu. Terkadang ia merindukan pria itu, namun diselipi rasa rindu pada sosok yang lain pula. Ironis.
** Â Â
Setiap malam aku selalu merenung
Terbayang dapat menyentuh wajahmu
Ingin kuulangi sekali lagi
Rasa indah yang pernah kualami
Kurasakan kehampaan
Kuinginkan kehangatan
Cintai aku lagi
Seperti waktu itu
Tak bisa kuhindari