Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cintai Aku Lagi

23 Maret 2017   17:10 Diperbarui: 23 Maret 2017   17:29 659
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“Iya, tapi maknanya beda. Aku tidak suka panggilan sayang darimu.”

Ruangan oval itu hening. Gadis itu tak sadar jika ia telah menorehkan luka di hati Julian. Julian bergerak ke samping sofa, melingkarkan lengan. Seolah ingin memeluk gadis itu.

“Aku baru sampai dari Bengkulu...dan aku ingin peluk kamu. Tapi sikap kamu malah kayak gini.” Desahnya kecewa.

“Big no, Julian. Sekali tidak, tetap tidak. Kamu kan tahu isi hatiku.”

“Okey, aku tahu. Tapi, apa dia tahu kamu ada? Apa orang tidak tahu diri dan sok jual mahal itu menganggap kamu? Tidak, kan?”

Argumen Julian diplomatis. Tersimpan kemarahan dan rasa geram dalam setiap suku katanya.

“Aku tidak peduli, Julian. Terserah cinta itu akan terbalas atau tidak. Cinta yang tulus tidak akan pernah mengharapkan balasan.”

“Terus, kamu mau terus melakukan banyak kebaikan untuknya sampai kapan pun? Sampai umur kamu habis? Atau sampai dia duluan yang akhirnya meninggal?” tantang Julian.

“Iya. Itulah yang akan kulakukan.” Gadis bermata biru itu menyahut yakin.

Di luar dugaan, terlintas kilat kekaguman di mata Julian. “Kamu hebat, Sayang. Kamu...adalah gadis yang tidak pernah egois. Kamu selalu tahu cara menyayangi orang lain, sampai-sampai kamu lupa memikirkan dirimu sendiri.”

Entah itu pujian atau sindiran. Gadis itu tak peduli. Yang jelas ia telah melemparkan argumennya. Itu sudah cukup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun