Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Chika, Aku Tidak Bisa Melihat Wanita Menangis

23 Februari 2017   06:09 Diperbarui: 24 Februari 2017   00:00 767
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Aduh, uangnya banyak banget Mas. Nggak ada uang kecil?” Lelaki 40 tahun berkaus hitam kebingungan saat Albert membayar dengan uang seratus ribu.

“Kembaliannya buat Bapak aja,” sahut Albert ramah. Justru ia senang bisa memberikan uang lebih.

Chika hanya tersenyum. Albert tak pernah berubah. Selalu baik, selalu murah hati.

Kebaikan Albert tak sampai di situ saja. Ketika seorang ibu di dekatnya kerepotan membawa barang-barang sekaligus menggendong anaknya yang masih kecil, tanpa ragu Albert menawarkan bantuan.

“Sini Ibu, biar saya yang gendong anaknya.” Tawar pria itu bersimpati.

Anak perempuan berbaju merah berumur sekitar 2 tahun itu berpindah tangan. Albert menggendongnya dengan lembut dan hati-hati.

“Hei...siapa nama kamu?” Albert menyapa gadis kecil itu. Ia tipe penyayang anak-anak.

“Nabila...”

Ternyata, Nabila cepat akrab dengan Albert. Nabila menyukai wangi Eau de Prep Tommy dari tubuh pria berwajah rupawan itu. Terlihat Albert sangat menikmati perjalanan pertamanya dengan transportasi publik.

**   

“Chika, naik transportasi publik ternyata seru juga ya?” komentar Albert.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun