Tapi malam itu dia memberi kabar baik hanya untuknya, dia yang sudah ada signal-signal jodoh dengan yang lain bukan denganku.
Aku mungkin sempat menaruh hati padanya. Bukan karena dia yang dulu atau bahkan dia yang sekarang telah sukses. Wajahnya saja aku lupa seperti apa. Tapi karena Allah datangkan dia disaat aku benar-benar meminta pada-Nya, agar segera dipertemukan dengan jodohku. Allah sudah sangat baik padaku. Mengabulkan doaku yang bahkan tanpa sengaja kupinta. Aku yang pernah menyebut namanya dalam doa yang berlalu begitu saja.
 Tiba-tiba Allah datangkan dia secara nyata. Memberikan kesempatan padaku untuk dekat dengannya. Walau akhirnya jadi saudara, namanya menjadi satu-satunya yang sempat kulangitkan dalam istikharah panjangku.Â
Denganku atau bukan doaku tetap sama semoga bahagia hingga ke surga. Mungkin mengikhlaskan adalah cara yang paling tepat untuk mencintainya saat ini.Â
Aku percaya Allah mengizinkannya masuk kedalam kehidupanku bukan tanpa alasan, jika bukan ke pelaminan ya jadi sebuah pelajaran dalam memilih jodoh yang tepat. Aku tidak pernah marah, yang kusadar saat ini sebenarnya tidak ada orang jahat, hanya aku yang sudah kelewat berharap.
Setiap kita mempunyai skenario hidup termasuk cerita jodoh yaitu bagaimana proses penjemputan jodoh masing-masing. Mungkin ada yang awalnya tak saling kenal akhirnya menikah.Â
Atau ada juga yang sudah kenal sejak lama dan akhirnya menikah walaupun tak pernah menduga sebelumnya. Ya! Jodoh itu adalah bagian dari rezeki, perlu diusahakan, perlu diikhtiarkan. Pesanku semoga kita semua senantiasa istiqomah dijalan yang benar dalam proses penantian ini. Fokus saja terhadap peningkatan kualitas diri .Â
Jika kamu sibuk memperbaiki diri, insyaallah jodohmu juga sibuk memperbaiki diri. Janji Allah itu pasti dalam Surat An Nur "Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji dan laki-laki yang keji adalah untuk wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H