Setelah beberapa hari Candra tak bermain sama teman-temannya. Ia merasa bosan dengan berkurung terus di rumah.
"Mah, pengen mainn.." Candra merengek ke mamahnya karna ingin main.
"Ya udah kamu boleh main tapi inget jangan main loncat-loncatan."
"Iya mah makasih."
     Maklumlah anak kecil, pasti bandel ngga mau di atur-atur. Dan lagi-lagi untuk kesekian kalinya kaki Candra sakit kemudia dibawa ke Puskesmas kembali.
"Aduuhh... mamah kaki saya sakit pisan..mamahhh" Candra merengek kesakitan karena main loncat-loncatan kembali tanpa mendengarkan omongan mamahnya.
"Mangkanya kalo di omongin nurut jadi anak bandel pisan. Hayu periksa ke Puskesmas lagi."
     Candra dan mamah bergegas pergi ke Puskesmas dengan diantar saya naek motor untuk mengecek kembali keadaan kaki adik saya.
"Dok, sebenarnya anak saya sakit apa? Kok kakinya ngga sembuh-sembuh?" Tanya mamah ke Dokter yang sering memeriksa kaki Candra sembelumnya.
"Saya juga merasa heran padahal kakinya gapapa, bagus. Hemmm.. begini saja, saya buat surat rujukan ke Rumah Sakit Waled ya bu. Gimana?" Tanya bu Dokter
"Boleh dok."