Mohon tunggu...
Ayu Wulandari
Ayu Wulandari Mohon Tunggu... -

Senang mengamati. Itu saja ^__^

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Papandayan, Kapankah Kau Akan Membukakan Pintu?

7 Mei 2011   03:07 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:59 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Gugus Awan

"Apa? Muncullah di waktu yang tepat?"

"Begitulah, Awan. Aku menyampaikan pesan dari Matahari ini tak ditambahkan juga tak dikurangi."

Aku menatap dalam pada Angin. Meski ia sungguh sering berlaku seenaknya, aku sangat kenal ia pun tak suka mengada-ada. Hah, ada apa ya dengan Mata Angin? Siapa yang tega berbuat seperti itu? Iya. Siapa yang tega membuatnya yang periang bersusah hati? Apa orang itu tak tahu bahwa hal yang disangka sepele itu bisa merusak keseimbangan?

"Berarti, siapa nanti yang akan memberi tanda, Angin? Selama ini kita kan selalu bekerja sama. Apa kali ini.."

"Kali ini pun kita semua akan bahu-membahu, Awan. Tenang saja."

"Baiklah kalau begitu. Aku menunggu kabar selanjutnya darimu."

"Ah, terima kasih, Awan."

Aku tergeragap. Sorot mata teduh? Angin tersenyum dengan sorot mata seperti itu? Benarkah? Aku sungguh terkejut mendapatinya lekat pada Angin yang masih belum pergi dari hadapanku. Bukan rahasia lagi di kalangan Semesta bahwa Angin jarang melengkungkan senyuman dengan sorot mata teduh. Setidaknya ketika ia tengah bisa tertangkap mata seperti saat ini.

"Tak perlu sungkan, Angin. Aku sungguh paham apa arti Mata Angin buatmu."

Angin ganti terkejut. Tak ada kata-kata. Sekali desau ia berlalu. Ah, semoga tak ada yang percuma dengan ketulusanmu terus melaju dan berupaya seperti itu, sobat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun