Mohon tunggu...
Khoeri Abdul Muid
Khoeri Abdul Muid Mohon Tunggu... Administrasi - Infobesia

Sebelum diangkat menjadi abdi negeri, pernah mengajar di SMA TARUNA NUSANTARA MEGELANG. Sekarang mengguru di SDN Kuryokalangan 01, Dinas Pendidikan Kabupaten Pati Jawa Tengah, UPTKecamatan Gabus. Sebagian tulisan telah dibukukan. Antara lain: OPINI GRASSROOT SOAL PENDIDIKAN GRES; Si Playboy Jayanegara dan Bre Wirabhumi yang Terpancung. E-mail: bagusabdi68@yahoo.co.id. HP (maaf SMS doeloe): 081226057173.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Substansi Legenda Desa Kuryo: Hijrah dan Mulia!

12 Desember 2016   09:12 Diperbarui: 25 Desember 2016   23:40 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Kuryo!... Kuryo!... Kuryo!... Kuryo!...Kuryo!... Kuryo!...Kuryo!... Kuryo!...Kuryo!...!...”.

MBah Tiguno yang sangat mengerti tingkat pemahaman agama para pengikutnya itu, kontan saja memaklumi dan balik mengiyakan penyebutan nama desa itu.

“Ya… ya… ya… Kuryo… Kuryo… Kuryo…, desa Kuryo!..., desa Kuryo!..., desa Kuryo!....”

Maka resmi mulai saat itu terbentuklah desa Kuryo!

Kuryo dan Makna Konstekstualnya

Sebagaimana kata mBah Tiguna tentang filosofi Kuryo, “Em… Qoryah thoyyibah? Desa yang baik? Desa yang berdaya?”.

Maka pertanyaan berikutnya ialah apa makna kontekstual dari filosofi itu?

Dalam litaratur Islam memang ada paradigma Qoryah Thoyyibah.

Secara harfiah, qoryah thoyyibah diartikan sebagai desa yang indah, baik, berdaya dan mulia seterusnya.

Pertanyaannya adalah apakah secara kontekstual desa Kuryo sudah layak disebut sebagai berada dalam track paradigm qoryah thoyyibah, sebagaimana konsep awal penamaannya tersebut?

Bahwa ada orang bilang, sudah sejak lama masyarakat Desa Kuryo merupakan salah satu masyarakat yang paling religious (muslim) di Kecamatan Gabus Kabupaten Pati Provinsi Jawa tengah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun