Mohon tunggu...
Khoeri Abdul Muid
Khoeri Abdul Muid Mohon Tunggu... Administrasi - Infobesia

Sebelum diangkat menjadi abdi negeri, pernah mengajar di SMA TARUNA NUSANTARA MEGELANG. Sekarang mengguru di SDN Kuryokalangan 01, Dinas Pendidikan Kabupaten Pati Jawa Tengah, UPTKecamatan Gabus. Sebagian tulisan telah dibukukan. Antara lain: OPINI GRASSROOT SOAL PENDIDIKAN GRES; Si Playboy Jayanegara dan Bre Wirabhumi yang Terpancung. E-mail: bagusabdi68@yahoo.co.id. HP (maaf SMS doeloe): 081226057173.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Substansi Legenda Desa Kuryo: Hijrah dan Mulia!

12 Desember 2016   09:12 Diperbarui: 25 Desember 2016   23:40 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sehingga dari penajaman analisa-analisa tersebut justru memperkuat kesimpulan bahwa mBah Tiguna alias mBah Sirna, yang dianggap sebagai pendiri sekaligus leluhur masyarakat Desa Kuryo itu ialah sentana ndalem (kerabat) Penggedhe Kerajaan Pati yang bermasa hidup bersentuhan dengan tahun 1627M.

Selanjutnya, logikanya, jika dikatakan mBah Tiguna adalah kerabat Penggedhe Pati, suatu pangkat berdasarkan geneologis, maka otomatis beliau merupakan Penggedhe Pati juga.

Pertanyaannya adalah mengapa jika mBah Tiguna merupakan Penggedhe Pati kok tidak dikenal menggunakan gelar kebangsawanan?

Mengenai hal ini, adalah fakta sejarah, bahwa banyak ditemui tokoh-tokoh bangsawan dalam menjalankan peran kesejarahannya justru menanggalkan gelar kebangsawanannya demi bebas bergaul masuk ke dalam kehidupan masyarakat biasa, sebagaimana dilakukan oleh Raden Sahid (Sunan Kalijaga atau Sunan Kadilangu).

Simpulan berikutnya adalah mBah Tiguna seorang yang beragama Islam. Karena Pati periode itu adalah kerajaan Islam yang diketahui hampir semua kerajaan Islam di Jawa berada di bawah Dewan Penasehat: Wali Sanga.

Bahkan, karenanya, para Penggedhe Kerajaan Pati, termasuk di dalamnya ialah mBah Tiguna, mestinya juga merupakan santri dari Wali Sanga.

Lalu, siapa kira-kira guru mBah Tiguna?

Jika ditunjuk karena faktor kedekatan wilayah maka sangat mungkin disimpulkan guru beliau ialah Sunan Kudus atau Sunan Muria.

Tapi, dalam perspektif politik, jika analisanya diarahkan ke Sunan Kudus, maka itu hampir tidak mungkin. Karena diketahui Sunan Kudus adalah satu-satunya sunan yang berpendapat bahwa yang berhak atas tahta Demak adalah Harya Penangsang. Bukan Hadiwijaya Pajang, yang notabene andil mendirikan Kerajaan Pati.

Maka dalam perspektif geografis dan politis di atas, ditambah juga dalam perspektif waktu (masa) yang menjelaskan bahwa mBah Tiguna yang bersinggungan dengan tahun 1627M, maka dapat ditarik kesimpulan kemungkinan besar  beliau ialah seorang santri yang berguru Sunan Muria.

Filosofi Desa Kuryo

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun