Mohon tunggu...
Khodijah aliya
Khodijah aliya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Akuntansi

Khodijah Aliya (43223010197) Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Mercu Buana, Dengan nama dosen Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Penerapan Penyebab Kasus Korupsi di Indonesia Pendekatan Robert Klitgaard dan Jack Bologna

21 November 2024   23:25 Diperbarui: 21 November 2024   23:25 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sistem birokrasi yang berlapis-lapis dan kurang efisien menciptakan peluang bagi pejabat publik untuk menyalahgunakan kewenangan. Keadaan ini diperburuk dengan kurangnya inovasi dalam pelayanan publik.

Solusi: Implementasi reformasi birokrasi melalui penerapan teknologi seperti e-government untuk menyederhanakan proses administrasi.

  • Kurangnya Pengawasan dan Akuntabilitas

Pengawasan yang lemah, baik internal maupun eksternal, memungkinkan tindakan korupsi tidak terdeteksi.

Solusi: Memperkuat mekanisme pengawasan seperti audit berkala, inspeksi mendadak, dan pelibatan masyarakat dalam pengawasan publik.

  • Hukum yang Tidak Tegas dan Tidak Adil

Penegakan hukum yang tidak konsisten melemahkan upaya pemberantasan korupsi. Hukuman yang ringan atau pemberian remisi bagi koruptor sering menurunkan efek jera.

Solusi: Meningkatkan independensi lembaga penegak hukum dan menerapkan hukuman berat, termasuk penyitaan aset hasil korupsi.

2. Faktor Budaya dan Sosial

  • Budaya "Asal Bapak Senang" (ABS)

Kebiasaan menyenangkan atasan dengan cara-cara manipulatif menciptakan lingkungan kerja yang tidak transparan dan rentan terhadap korupsi.

  • Praktik Nepotisme dan Patronase

Sistem kerja yang berbasis loyalitas pribadi alih-alih kompetensi memperburuk tata kelola pemerintahan.

Solusi: Mengutamakan meritokrasi dalam rekrutmen dan promosi jabatan, serta memastikan transparansi dalam penempatan pegawai.

  • Toleransi terhadap "Korupsi Kecil"

Praktik suap kecil seperti uang "pelicin" sering dianggap lumrah. Hal ini menciptakan budaya permisif terhadap korupsi.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun