Ketika mekanisme pengawasan internal dan eksternal tidak efektif, individu merasa tindakannya tidak akan terdeteksi.
Contoh: Seorang pejabat yang memalsukan laporan keuangan karena tidak ada audit independen.
Prosedur yang Rumit:
Sistem birokrasi yang berbelit-belit sering mendorong masyarakat untuk memberikan "uang pelicin" demi mempercepat proses.
Contoh: Pemohon izin usaha memberikan suap untuk memotong jalur prosedural yang memakan waktu lama.
Kurangnya Teknologi Transparansi:
Ketiadaan teknologi modern seperti e-government atau sistem blockchain membuat transaksi keuangan mudah dimanipulasi.
Contoh: Penyelewengan dana bantuan sosial karena distribusi dilakukan secara manual tanpa catatan digital.
Cara Menghilangkan Kesempatan
Memperkuat pengawasan melalui audit independen dan mekanisme pengaduan masyarakat.
Menerapkan teknologi transparansi seperti sistem e-procurement dalam tender proyek pemerintah.