Aku mundur perlahan saat melihat semua monster itu di kegelapan. Mereka menakutkan dan sangat mengerilan. Tanpa pikir panjang aku langsung lari sejauh mungkin. Aku tidak tahu mereka akan mengejar ku atau tidak. Aku lari sekencang-kencangnya.
Suara mereka semakin mendekat. Suara amarah dan bisikan-bisikan.
“Eliene.. kemarilah..” Suara berat yang memanggilku. Dari suaranya terdengar amarah yang dia tahan. Dia menginginkanku.
“ELIENE KAMU TIDAK AKAN BISA LARI DARIKU!!” Suaranya yang awalnya tenang berubah saar dia meneriaku dengan keras.
“KEMARILAH!”
“SEKENCANG APAPUN KAMU LARI DARIKU KAMU TAK AKAN PERNAH BISA LEPAS DARIKU!!! CAMKAN ITU!!!!!!”
“Mau sampai kapan kamu lari seperti ini?!”
“SELAMANYA KAMU TIDAK AKAN LEPAS DARIKU!”
Suara itu perlahan semakin keras diiringi dengan suara tawa yang memenuhi telingaku.
Suasana hutan mulai suram. Gelap. Kabut dimana-mana menutupi pandanganku. Namun dari kejauhan aku melihat seseorang. Seseorang yang ku kenal. Seseorang yang selalu menemaniku selama ini.
“MAURA!” Teriakku sambil berlari ke arahnya.