"Ada sedikit masalah She."
"Udah, kamu naik aja She. Kita keliling ya?"
Ajakannya kujawab dengan anggukan.
 Ketika mengantarku pulang, Egar turun dari motornya. Aku bingung, karna ini pertama kalinya ia mau turun dari motornya di depan rumahku
"Sheila, i love you. But i have to go to Amsterdam. Papa bilang aku bakal menetap di sana She. Maaf aku baru bilang She, aku takut kamu kecewa. But i have no choice."
"Justru kalau kamu baru bilang sekarang, aku makin kecewa Egar. Kapan kamu pergi?"
Suaraku bergetar menahan tangis.
"...Besok She."
"GILA KAMU GAR! KAMU BERANGKAT BESOK, TAPI BARU NGASIH TAU AKU SEKARANG?"
"maaf She..."
"jam berapa?"
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!