"Kemana lagi Egar?"
"Ra-ha-sia."
Kami tertawa
 Ketika sudah puas menghabiskan waktu bersama, Egar mengantarku pulang.
"Aku duluan Sheila."
"Iya Egar, hati-hati."
 Hari terus berjalan, dan jalan-jalan sepertinya sudah menjadi kegiatan wajib kami. Baik mengelilingi kota, menikmati senja, bahkan hanya untuk makan di angkringan favoritnya.
 Hari-hari ku lalui seperti biasa, tetapi sudah 1 minggu Egar tidak terlihat di sekolah. Bahkan tidak ada terdengar satupun kabar tentangnya.
 Ketika pulang sekolah, aku tidak menyangka akan melihat sosok Egar yang sudah tidak kutemui seminggu ini. Aku berlari dan segera memeluknya.
"Ke mana aja kamu Egar??"
Aku bertanya dengan tidak melepaskan pelukanku