"jam 7 She."
 Aku segera masuk tanpa menghiraukan Egar yang memanggilku.
 Aku berada di bandara. Ya, hari ini hari kepergian Egar ke Amsterdam. Perasaanku sangat campur aduk, aku sedih sekaligus kecewa.Â
"Gar...Can you promise to me? Don't ever forget me, even our memories. Okay?"
"I will never forget you and our memories She. Because, you are the only person i love. I will always remember you Sheila. I promise."
 Aku memeluknya untuk terakhir kalinya. Aku menatap punggungnya yang mulai menghilang di antara kerumunan orang.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!