Mohon tunggu...
Kezia allesandrettabudihardjo
Kezia allesandrettabudihardjo Mohon Tunggu... Lainnya - siswa

Siswa SMPN 3 Sawahlunto

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Aku, Kamu, dan Hujan

6 Juni 2024   21:53 Diperbarui: 9 Juni 2024   21:55 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sebelum ia membuka suara, aku menyambar

"Dari SMA Karta."

Ia tersenyum kepadaku. Ia menarikku untuk berlari, anehnya tubuhku tidak menolak dan terus mengikutinya. Langkah kaki kami berhenti di depan sebuah motor, dan tanpa persetujuanku ia memakaikan helm.

"Naik."

Aku menurut saja

 Tanpa aku ketahui, pertemuan ini akan menjadi hari terbaik dalam hidupku.

Egar mengajakku mengelilingi kota. Aku tidak bohong, aku sangat menikmati setiap detik yang kami lewati. Aku kembali menikmati tetesan hujan yang kembali membasahi wajahku.

Selama perjalanan, tidak ada percakapan diantara kami. Keheningan itu hanya diisi suara rintik hujan dan mesin motor yang terus berpacu.

Egar berhenti di suatu tempat, ia menuntunku berjalan ke arah tumpukan kayu lalu memintaku untuk duduk. Aku terpukau melihat pemandangan danau tenang sehabis hujan yang dikelilingi pepohonan rindang. 

"Ini, diminum dulu."

Ia memberikan segelas teh hangat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun