Mohon tunggu...
Kemal Bahri
Kemal Bahri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Seorang Mahasiswa

Mencoba belajar:)

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Merayap

6 Januari 2025   15:30 Diperbarui: 5 Januari 2025   19:35 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

" badan Lo Panas Din !!!, Andre tolongin cepetan !!!" Septi panik begitu tahu suhu badanku.

Buru-buru Andre memarkir lagi sepeda motornya hendak menolong, belum sempat meraih pundakku yang dipegangi Septi, tiba-tiba pandanganku buram, terkulai Lemas aku jatuh dengan Septi yang masih memegangi badanku, saat hendak aku menutup mata samar-samar dari jauh aku melihat ke arah gedung A yang dekat dari parkiran motor waktu itu hampir malam tapi masih terlihat jelas tepat dilantai 3 sebuah sosok menempel tepat didinding gedung seperti cecak tapi bukan, tidak mungkin cecak sebesar itu, aku yakin itu dia makhluk yang merayap mengintai dibalik bayangan dengan jari-jari panjangnya. Aku pingsan, di saat aku pingsan aku mengingat perkataan terakhir pak Samad sebelum pamit.

" Mereka memang sengaja menampakkan dirinya di depan nak Dinda, tidak semua iseng dan jahat tapi ada beberapa yang punya maksud tertentu untuk mendekati nak Dinda ke depannya ! "

Merayap-selesai

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun