" ya enggak mungkin lah setan ketemu sesama setan. " Andre menyindir Septi.
Septi sebal dan ingin menimpuk lagi dengan buku, Andre mengelak menghindar.
" tapi kenapa kok ?, gue merasa diikutin terus ? "
" ihhh serem tau Din ! " Septi takut saat aku ngomong seperti itu.
" kelihatannya Lo anak indigo tapi Lo nggak sadar akan itu ! " Andre membalas perkataanku.
Aku masih bingung dengan ucapannya Andre, " gue anak indigo ?" dulu pernah, saat pamanku yang notabene orang pintar dari desa berkunjung ke rumah pernah bilang ke bapak bahwa harus menjaga anaknya dengan baik karena bilang aku adalah anak darah hangat ( getih anget ) aku tidak tahu apa artinya, setelah kunjungan itu pun ibu cuma berpesan jangan pulang terlalu malam kepadaku. Dan kemarin malam pertama kali aku melanggarnya dan terjadilah peristiwa itu.
" nanti sore habis jam perkuliahan terakhir ikut gue !, ada satu orang yang paham seluk beluk kampus ini dari dulu, mungkin saja beliau tahu kejadian yang sebenarnya "
" siapa ? " gue bertanya-tanya.
" ada pokoknya nanti ikut gue "
" gue ikut Din ! Jangan tinggalin gue setelah Lo cerita semua tentang itu "
" nanti mampir juga ke posko gerbang kampus pak Murdi, sekalian nanya hal penting !"