Aku pulang Karena siang nanti akan ada kelas lagi dan harus kembali ke kampus nggak mungkin aku berangkat dengan pakaian kusut dan rambut lecek ,penasaran dengan apa yang sudah kulalui semalam pikiranku masih penuh dengan tanda tanya, bulan lalu belum pernah terdengar rumor tentang hal-hal mistis dan supranatural terjadi di kampus tapi akhir-akhir ini banyak sekali beredar cerita penampakan sosok hantu yang sering berkeliaran di beberapa tempat kampus seperti kemarin tentang sosok merayap yang selalu mengintai lorong-lorong kampus khususnya lantai gedung A ,yang mana cerita ini kudengar dari salah satu anak buah gengnya Andre yang selalu berisik di kelas , mereka tertawa terbahak-bahak bercerita bahwa si Doni pernah diintip oleh sosok itu di jendela saat dia hendak kembali ke kelas mengambil laptopnya yang tertinggal, mendengar cerita mereka yang mengatakan bahwa Doni berlari sambil ngompol di celana sulit untuk kupercayai saat itu sebelum aku mengalaminya sendiri dan betapa menakutkannya saat ku bayangkan lagi.
Siangnya saat kelas berlangsung aku tidak bisa fokus mendengarkan, suara dosen yang menjelaskan seperti angin lalu yang tak pernah sampai ke telinga, pikiranku berkecamuk,
"Hufff..." aku menghembuskan nafas, bosan.
 Aku arahkan pandangan mataku ke arah papan tulis yang penuh dengan tulisan ada yang aneh, tiba-tiba hening, kulihat ke depan kelas titik itu tepat di tengah-tengah papan tulis, kulihat setetes darah mengalir keluar, bagaimana mungkin?, kulihat lagi dengan cermat benar itu darah, menetes dan terus merembes keluar dari segala penjuru sisi papan, pandangan mereka kosong, sang dosen pun ikut diam membisu menghadap papan tulis, suasana kelas kembali hening darah itu terus merembes keluar seakan ada yang ingin keluar dari balik papan suara gedoran keras terdengar, tangan itu muncul, tangan mengerikan yang semalam ingin mencengkeram seluruh wajahku mencoba merangkak keluar dari celah atas papan sedikit demi sedikit wajahnya terlihat, dengan kulit terkelupas dari pipi sampai ke dahi itu meringis tersenyum ke arahku. Aku tersentak kaget.
" DINDA !!! " Suara Septi teman sebelahku yang keras membuatku tersadar.
Jantungku berdetak cepat tanganku gemetar.
" dari tadi aku ajak omong kok malah bengong sih ! "
" eh masa ?, emangnya kamu ngomong apa tadi ? "
Saat Septi ngomong kulihat sekeliling ku kembali normal bahkan dosen sudah keluar dari tadi, kualihkan pandanganku ke papan tulis di depan tampak bersih terlihat aziz si ketua kelas membersihkan nya, Aku menghembuskan nafas lega.
" DINDA !!! " Septi memanggil ku lagi tepat di telinga dengan suara nyaringnya.
" Apasih sep ? "