"Cara  itu berbahaya. Jika media sampai tahu, bisa terjadi skandal memalukan."
Erick mengangguk,
"Benar. Kemudian Tuanku Yang Mulia akan menggantung kita berdua. Ups.. salah! Aku ralat. Maksudku adalah Yang Mulia hanya akan menggantungku dan melepaskanmu untuk meneruskan tahta"
"Aku rasa aku lebih memilih digantung bersamamu dari pada dicekik pelan-pelan" jawab Ivan tersenyum pada Erick.
Mereka berdua tertawa kecil.
Tiba-tiba terdengar suara ketukan di pintu.
"Masuk" perintah Ivan menatap pintu.
Harun lalu masuk dan memberi hormat pada Ivan dan Erick,
"Maafkan kalau saya mengganggu, Yang Mulia Pangeran" kata Harun.
"Ada apa Pak Harun?"
Harun mendekati Ivan dan menyerahkan sebuah map. Ivan menerima map itu dan membaca isinya.