Ivan hanya bisa tersenyum mendengar hal itu.
@@@
Sekelompok murid wanita mendekati mading sekolah sambil membawa selembar karton besar. Mereka lalu merobek kertas karton yang terdapat di madding dan menggantinya dengan kertas karton yang mereka bawa.
Beberapa murid mendekati mading untuk membaca isi karton itu. Lydia, salah seorang murid wanita yang membawa kertas karton, memutar badannya menatap semua teman-temannya.
"Teman-teman dan junior-junior sekalian, kami dari tim penyeleksi cowok terfavorit di sekolah ini ingin memberikan pengumuman penting!" Lydia lalu berdehem dengan gaya sombong, "Dengan masuknya Yang Mulia Pangeran Ivan ke sekolah kita ini, otomaticly daftar cowok terfavorit yang ada sebelumnya dinyatakan tidak berlaku lagi"
Murid-murid yang wanita bertepuk tangan dengan antusias. Sementara yang pria terlihat kesal.
"Oleh sebab itu, dengan bangga kami persembahkan DAFTAR COWOK TERFAVORIT terbaru!" kata Lydia bergeser dari mading sekolah bersama teman-temannya dengan gaya centil.
Murid-murid lain berebut mendekat dan mulai membacanya. Terdengar seruan-seruan antusias murid perempuan bercampur dengan  keluhan kesal dari murid yang laki-laki.  Murid laki-laki yang membaca daftar itu terlihat menjauh dari madding dengan ekspresi lesu dan menggerutu.
Jaja dan teman-temannya mendekati mading itu dengan gaya sok berkuasa,
"Minggir. Minggir. Senior mau lewat!" serunya.
Murid-murid yang berada di depan mading lalu minggir memberi jalan pada Jaja dan teman-temannya. Jaja membaca tulisan di kertas karton itu dengan suara lantang,