Mohon tunggu...
Tiara Karina Pandiangan
Tiara Karina Pandiangan Mohon Tunggu... Lainnya - Murid SMAN 28 Jakarta

in Saus und Braus leben

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Cerpen: Jurnal, Waltz, dan Perbukitan Manchuria

26 November 2020   11:24 Diperbarui: 26 November 2020   12:13 504
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Aku nggak tahu. Kurasa kita harus membacanya."

"Yang bikin aku takjub itu fakta bahwa barang ini berusia lebih dari seratus tahun dan masih dalam kondisi baik. Siapapun si Viktor ini, ia melakukan kerja yang bagus merawat barang."

Ekaterina membalik halamannya, dan menemukan sebuah tulisan berbahasa Rusia- sebuah lirik lagu, tepatnya. Itu adalah lirik lagu waltz yang disebutkan sebelumnya. 

Ia membalikkan halaman lain, dan menemukan tulisan berbahasa Rusia yang lain, dari bulan Februari tahun 1905, yang berbunyi, 'Aku adalah Viktor Kuznetsov, dan aku akan menulis di buku ini. Aku harap aku bisa menjaga buku ini dengan baik, dan keturunanku akan menemukannya, bahkan jika aku tidak memilikinya ...'

Kedua gadis itu menatap satu sama lain dengan rasa penasaran. Mereka tidak terlalu mengerti kalimat terakhir yang berbunyi aneh itu. Ini sangat membingungkan dan.. aneh, bahkan marga Viktor pun sama dengan marga Ekaterina, namun tidak mungkin jurnal ini milik ayahnya, kan?

 Ekaterina pun mengetahui silsilah keluarganya dengan baik, bahkan hingga ke tahun 1800an pun, namun ia tidak pernah mendengar anggota keluarga kedua yang bernama Viktor selain ayahnya sendiri. 

Mungkin jurnal ini milik orang lain yang bernama sama, dan menyasar ke keluarganya? Namun, post-it note sebelumnya benar-benar milik ayahnya, dan Ekaterina hafal betul tulisan ayahnya. Ia makin bingung, dan melanjutkan membacanya. Kalimat-kalimat yang berlanjut terlalu menarik untuk diabaikan...

+++

"Keturunanku akan menemukannya, bahkan jika aku tidak memilikinya, karena aku percaya pada reinkarnasi." Seorang prajurit muda menulis sambil berbaring telentang di ranjang susunnya, temannya bersandar di pinggir ranjangnya, alih-alih naik ke bagian atas ranjang prajurit muda itu.

"Good old Viktor. Percaya pada sesuatu yang pasti tidak mungkin! Tapi terserah, lakukan apa yang kamu suka. " Kata kawan prajuritnya, Igor, sambil menghisap rokoknya dan memeriksa senapannya.

"Aku tidak suka perang ini, Igor! Apa kamu tak pernah terpikir kalau kita bisa mati kapan saja?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun