Keunggulan: PPP memiliki jaringan yang terstruktur dan organisasi yang kuat di berbagai wilayah Indonesia. Ini memungkinkan partai untuk tetap relevan dan memiliki basis dukungan yang solid di kalangan masyarakat.
Dampak: Struktur yang kuat memungkinkan PPP untuk menggalang dukungan dengan lebih efektif, baik pada tingkat nasional maupun lokal.
Koalisi dengan Pemerintah
Keunggulan: Dalam beberapa periode, PPP bekerja sama dengan pemerintah Orde Baru. Ini memberikan partai akses terhadap kekuasaan dan sumber daya negara, meskipun dalam batasan yang ditetapkan oleh rezim.
Dampak: Koalisi ini membantu PPP mendapatkan pengaruh politik tertentu dan menjaga stabilitas dalam operasional partai.
Kelemahan PPP di Masa Orde Baru
Kontrol Pemerintah yang Ketat
Kelemahan: PPP beroperasi di bawah pengawasan ketat rezim Orde Baru. Partai ini sering kali tidak memiliki kebebasan penuh untuk menjalankan agenda politiknya dan terpaksa berkompromi dengan kebijakan pemerintah.
Dampak: Pembatasan ini mengurangi efektivitas PPP dalam memperjuangkan isu-isu yang diinginkan oleh para pendukungnya dan mengurangi kepercayaan publik terhadap partai sebagai kekuatan oposisi yang independen.
Fragmentasi Internal
Kelemahan: PPP adalah hasil fusi dari beberapa partai Islam yang berbeda, yang memiliki ideologi dan kepentingan yang tidak selalu sejalan. Hal ini sering kali menyebabkan konflik internal dan ketidakstabilan dalam partai.