Mereka baik sekali mengantarkan aku dengan mobil ke Terminal Jombor pukul 16.00. Â Nyaris telat naik bus Patas AC.Â
"Dapat laporan, kamu nggak nakal selama di Yogyakarta, entah di Bandung nanti," kata "R" meledek.
"Nanti, cerita tentang Widy tak lanjutin ketika  aku ke Bandung, September nanti. Itu kalau Mas ke sana?"
"Iyalah ada konser Yura," kata aku.
"Nah, kan aku sudah bilang Gendis. Dia pasti hadir di konser Yura," Â kata "R"
Aku kemudian membawa tas ransel biruku yang cukup berat ke dalam bus dan berpisah dari mereka.
Sampai jumpa di Bandung. Â Â
Bandung,  Sabtu  4  Mei 1957, Situ Aksan
"Widy!  Dina!  Norma! Onde Mande!"  teriak Ibu Syafri  dari tepi Danau Situ Aksan.  Pada hari keempat Lebaran, keluarga besar Widy dan Syafri sama-sama berkumpul  di Situ Aksan berekreasi bersama mereka menikmati pertujunkan Orkes Keroncong  bersama ratusan warga Bandung lainnya.
Tetapi suara Ibu itu tidak didengar oleh ketiganya yang asyik berperahu di tengah danau dengan Kang Nugi, tukang perahu yang biasa melayani wisatawan.
Ayah dan Ibu Widy juga berlari. "Keumaha tuh Anak!"