Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Gemini Syndrome, Episode Berdansa di Kota Romantis Bagian Keenam

25 Juni 2024   00:07 Diperbarui: 25 Juni 2024   00:09 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Iya, nantilah.."

Mereka makan siang bersama.  Hidangannya campuran Minang-Sunda Plus Manado dan Belanda. Kok bisa? Ya,bisa Hein dan Rinitje  menyumbang makanan.

Mereka yang muslim salat berjamaah bersama di musala dekat rumah Widy. Namun rupanya itu permintaan Widy.

"Aku masih punya satu permintaan untuk Kang Syafri. Kan Kang Syafri pemuja Sukarno.  Kalau yang  Kang Syafri ucapkan di Sasak Bereum itu kan seperti proklamasi? Deklarasinya ini dong seperti Pembukaan Undang-undang Dasar 1945."

Widy menyodorkan Quran dengan halaman surat Arrahman.  "Kita baca bersama."

Syafri terperanjat tetapi dia menurut.  Keduanya membaca saling sambung-menyambung.  Hadirin juga terperanjat. Tetapi mereka mendengarkan. Syafri agak gugup awalnya, tetapi Widy lancar. Baru pada pertengahan lancar.


"Apa maksudnya?" bisik Yoga pada Angga.

"Widy ingin Syafri tidak berdusta atas ucapannya.  Bukankah kalimat tidak berdusta itu sering disebut?"  Seorang kerabat Syafri ada di sampingnya menjawab. Dia guru agama di Padang.

"Lebih kuat dari sumpah di alam?"

"Cobalah Wahang melakukannya lalu melanggar," kerabat itu tersenyum. "Itu urusan dunia dan akherat."

Setelah itu Widy menarik tangan Syafri kembali ke rumah. Dia melambaikan tangan ke arah kawan-kawannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun