"Marah Opo," kata perempuan ayu itu. "Kamu tidak meninggalkan kami, kok! Sudah mandi sana!"
"Ntar malam nonton pertunjukkan bantengan di desa. Semua warga hadir. Aku main loh,"
Laki-laki itu mengangguk. "Aku berjanji tidak lagi meninggalkan kalian!"
"Omong Opo, Kamu, Mas!"
Malam itu desa ramai dengan pertunjukan seni diterangi obor. Lelaki itu duduk menyaksikan pertunjukkan di sebelah perempuan ayu itu.
Di luar desa seorang dokter Belanda, Hans menyaksikan dari jauh desa yang sepi.
"Dia seharusnya selamat. Â Tim Dinas Pes menemukan jenazahnya di antara istri dan anaknya," kata seorang petugas.
Hans menyaksikan desa itu dengan penuh haru. "Dia dikuburkan bersama keluarganya, kan?"
Dokter itu mengangguk menyeka air matanya. "Aku memerintahkannya demikian, tentunya dengan pengamanan."
"Desa itu seram meneer malam, seperti suara kesenian dan keramaian," kata salah seorang petugas pes.
"Tahayul! Mana ada setan," kata dokter itu. Â "Ayo kita pulang, You masih mau di sini!"