Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Gemini Syndrome: Episode Apel di Kota Batu

31 Mei 2024   23:57 Diperbarui: 1 Juni 2024   00:17 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suatu pemandnagan di Kota Batu-Foto:Irvan Sjafari

Aku bergidik ketika ke Perpustakaan Nasional riset tentang wabah itu melihat wajah bocah yang sama di sebuah buku berbhasa Belanda.   

Aku sendiri mimpi tentang wabah itu sejak masih kecil. Tadinya aku kira karena membaca sebuah tulisan di buku kesehatan di kelas 6 SD.  Namun aku khawatir bukan karena itu phobianya. Namun mimpi itu sering hilang dan muncul lagi.

"Ada dua kemungkinan, kata seorang kawanku. Alasan rasional karena bacaan. Kedua, reinkarnasi. Kemungkinan luh pernah tinggal di

Malang di masa lalu. Jika itu reinkarnasi, bocah itu bisa jadi anakmu dan perempuan itu istrimu atau luh yang bocah itu dan perempuan itu ibumu.  Itu kalau luh percaya reinkarnasi," tuturnya. "Tapi bisa juga di Jawa Tengah, kan rumah desanya sama?"

"Malang, pemandangan gunung di belakang kotanya yang aku lihat di foto arsip, nggak seperti Bandung atau Bogor," jawabku. Demikian percakapan di Perpustakaan Nasional.

Aku menaiki angkot minibus itu dari Terminal Landungsari  ke Terminal Kota Batu sesuai informasi dari petugas hotel. Aku harus tiba sebelum pukul sembilan untuk memenuhi janji dengan anaknya Cah Ayu.

"Bapak ke Batu pagi ini ?" terdengar suara perempuan dari belakang. Siwi, bersama seorang kawannya.

"Kamu juga?" tanyaku.

"Iya, kami mendadak ingin ke Songgoriti," jawabnya.

Berarti tiga kali ketemu dia.  Kami berpisah di Terminal Batu, aku terus ke Ngaglik untuk menaruh barang di Guest House Algeria, lalu ke alun-alun dan menepati janji.  Namun hari itu aku jalan sama anaknya yang berusia belasan tahun, sementara Cah Ayu menjaga ibunya.  Setelah jalan-jalan baru antar ke rumahnya mengajak makan bersama di rumah makan dengan menu Jawa Timur. Sudah tidak omong apa-apa. Waktunya belum tepat.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun