Tujuh BelasÂ
Tahun Keempat di Bumi
Namaku Adinda Sundari Rivai. Â Aku sudah meraih gelar sarjana dari Sekolah Tinggi Ilmu Hayati ITB bahkan juga dapat sarjana kehormatan di Teknik Elektro ITB karena penemuan motor tenaga baterai suryaku dipakai secara luas di kota Bandung sebagai protype. Â Sejumlah korporasi Amerika Serikat dan Tiongkok merayuku karena bisik-bisik sepeda motor listrikku sudah dipersenjatai sinar infra merah.Â
Namun pihak Bandung Gedebage Tehcnopolis membantahnya. Â Padahal memang benar, tetapi pesawat motor listrik yang bersenjata itu sudah dikirim ke Planet Titanium dengan beberapa pesawat Guruminda untuk pemukim perintis. Â Kerjasama dengan para Hiyang. Â
Apa yang ada di dunia fiksi ilmiah kami hadirkan. Â Kami membantu para hiyang untuk mengungsikan umat manusia ke planet tertentu, yang aku tahu hanya Titanium dan planet aku berasal.
Ayu Sanggramawijaya Kilisuci  kekasihnya Irwan Fahrial yang aku tolong dari patah hatinya, klonningan dari cintanya dengan Camelia, cewek Malang itu, menjadi mitraku menciptakan ladang jagung yang lebih efesien.Â
Ladang sawit di tanah gersang yang dia ciptakan mampu memaksa para oligarki perusak lingkungan meninggalkan lahan gambutnya yang kini sudah mulai ditanam pohon lagi sebagai gantinya. Â Itu menguntungkan karena nggak ada yang dirugikan. Â Ayu adalah sekutu andalanku kelak.
Irwan adalah salah satu direktur perusahannya. Pasangan itu sudah punya seorang anak laki-laki yang sudah berusia dua tahun.
Delisa Almira dibujuk oleh BRIN karena penemuannya-sebetulnya penemuanku-klonning ayam dan sapi menggemparkan dan mereka takut kalau Delisa mengklonning manusia: diamankan istilahnya. Padahal itu sudah terjadi.Â