Besoknya  Meksiko menyerang Amerika Serikat dan menduduki ladang minyak di Texas, serta merampok minyaknya lalu melarikannya ke negerinya.  Serangan itu mendadak ketika AS sedang sibuk di luar negaranya. Para kartel ikut mendompleng menyeberang sambil tebar narkobanya.
Dimas Harris melakukan kudeta dengan tentara yang mendukungnya plus para ronin dari AS, Inggris dan Eropa Timur yang melarikan diri ke negeri yang mereka anggap lingkungannya masih baik.
Presiden Taufik Mulyana sudah ada di Bandung. Â Para pendukungnya bersiap. Jakarta jatuh melalui pertempuran sengit.
Aku diajak rapat oleh orang-orang Gedebage Bandung Technopolis dan pemerintah untuk mempersiapkan kemungkinan buruk.
"Nggak bisa diapa-apain Pak Presiden. Siapkan lagi Guru Minda ke Titanium. Â Satu lagi orang Jepang membantu pembuatan pesawat ke beberapa planet lain. Â Mereka sadar akan kejatuhan peradapan manusia," ujarku.
"Berapa pesawat yang kalian rekomendasikan?" kata pakar BRIN Faisal Firdaus, mantan Mneteri Pendikan dan Riset Teknologi. Â
"Dua pada Juni ini. Satu dari Gedebage dan satu dari Panderman, Kota Batu. Â Kalau yang orang Jepang dari Banggai, luwuk. Eksodus untuk melanjutkan hidup umat manusia," ujar seorang ahli Gedebage Techopolis. Â Tentunya para hiyang membantu.
"Kamu ikut? Kami membutuhkan Anda di sana?" tanya ahli itu padaku.
Aku menggeleng. "Aku tetap di Bandung bersama Pak Taufik."
"Keluargamu di Antapani?"
"Aman."