Acara selesai pukul sepuluh malam. Â Ananda dengan sabar menunggu Lila memperoleh cindera mata dari penyanyi kesayangannya.
Rupanya diikuti Sabai dan Poppy.
Ananda mengantarkan Lila sekitar pukul 11 malam, Jalan Buah Batu mulai sepi.Â
Tiba-tiba mobil Ananda dihalangi sebuah mobil jenis landrover. Â Keluar berapa wajah garang dan Anton Maryanto.
"Luh pikir kita lupa?" ujar Anton bersama seorang tukang pukulnya menggedor pintu mobil milik Teteh Emma yang dipinjam Ananda.
Ananda keluar, dia siap menghadapi untuk melindungi Lila.
Seorang berbadan tegap lagi menarik Ananda dan ingin memukulnya. "Mana Geng Motormu?"
Entah dari mana datangnya, seorang remaja perempuan berjalan menghampiri lelaki tegap itu dan dia mengeluarkan busur yang melesatkan tiga anak panah kecil sekaligus dengan daya tembus tinggi  ke arah punggung laki-laki tegap itu, lalu tiga anak panah kecil itu menancap di pohon.
Perempuan itu tidak ragu menampakan wajahnya Adinda. Â Tetapi bukankah dia di Jakarta? Berkat hiyang? Ananda terperanjat.
Apalagi Lila.
"Mas Anton masih ingin  make love  sama anak SMA?"  tantangnya. "Sama aku yuuk! Tetapi aku minta tiga nyawa bodyguardmu yaa!!"