Remaja putri itu dengan melayang mengirim tendangan keras membuat satu bodyguard lagi terkapar dengan mulut berdarah tandanya dadanya pecah.
Bodyguard ketiga mengeluarkan pisau, tetapi cewek mirip Adinda itu bergerak secepat angin tahu-tahu ada di belakangnya dan menerjangnya dengan keras hingga terlempar membentur pagar besi lalu masuk got.
Ia  mencoba bangkit, tetapi tampaknya lututnya retak. Ia berjalan terhuyung.
"Ada dua pilihan Mas Anton, mau bercinta denganku sampai  Mas puas,  tetapi nyawa tiga bodyguardmu ya aku pinta atau kalian pergi!"
Anton Maryanto pucat. Â Dia mengajak ketiga bodyguard kabur. Si Supir juga ketakutan.
Karena waktu bersamaan sebuah jip datang. Bukan polisi. Salah seorang di antara mereka turun dan menembakan pistolnya dengan dingin ke kaca belakang mobil Anton yang lari.
Kacanya pecah dan peluru mengenai bahu  salah seorang bodyguard.  Dia berteriak.
Lalu pria itu berkata pada Ananda. "Besok kamu ke Bandung Gadebage Technopolis, kamu dalam bahaya! Mereka tidak takut peringatan kita!"
Mereka pergi.
Remaja putri yang mirip Adinda menatap Ananda memberikan hormat dengan membungkuk lalu pergi dalam kegelapan malam dengan cepat.
Lila ke luar mobil dengan wajah pucat.