Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Dayang Sumbi (5)

6 Juni 2020   21:22 Diperbarui: 6 Juni 2020   21:25 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.qureta.com/post/dayang-sumbi-dan-intelektualitas-perempuan-sunda

"Mayang? Tidak Mungkin?" ucap dia terbata-bata.

Aku ganti terperanjat. Itu Angga Wibawa? Suamiku? Bisa-bisanya di Atlantis? Hanya saja rambutnya sudah sangat memutih.

Aku kemudian menengok sekeliling.  Tampak sosok berbulu yang kami lihat di gua dan atas bukit bergelimpangan mati.

"Ada apa ini Kang? Kamu bisa-bisanya di pihak penjajah? Kalian pembunuh manusia?" Aku rindu, tetapi sekaligus bertanya.

"Penjajah? mahluk ini bukan manusia? Binatang. Kami perlu negeri untuk tempat penduduk Atlantis pindah."

Bukankah tak bedanya orang Spantol membunuh orang Indian dengan kejam hanya untuk emas. Aku pernah baca itu. Bangsa yang menggunakan kelebihan teknologi untuk membunuh. Mereka menganggap orang barbar sah-sah saja dibunuh.

"Tapi kalian menjajah! Apa-apaan Kang Angga, kamu kan dari Titanium, peradaban kita humanis. Kita tidak kenal pembunuhan terhadap sesama manusia. Membunuh Bolo saja, karena menyerang lebih dulu."

Angga diam. "Dulu aku orang Titanium. Kini aku orang Atlantis. Mereka menyelamatkan nyawaku dan rajanya mengangkat aku jadi panglimanya."

"Kamu terdampar di Atlantis? Di mana itu?"

"Jauh dari sini."

Angga dan belasan orang Atlantis membawa aku  ke atas bukit.  Aku meliihat berapa prajurit Atlantis menembaki manusia gua yang sudah meraung, minta dikasihani.  Rupanya mereka ingin menggunakan guanya untuk jadi markas. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun