Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Novel | Koloni (21-22)

6 Mei 2017   21:37 Diperbarui: 6 Mei 2017   21:51 462
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Koloni oleh Irvan Sjafari

“Ah, kamu kan sepantaran aku sebetulnya. Tetapi mengapa aku di sini. Apakah bidadari juga yang menculikmu seperti aku?”

Anis terdiam. Tetapi kemudian dia tertawa. “Iya juga, tetapi tidak juga. Pasanganku  Harum Mawar, nanti aku kenalkan. Dia berusia sama dengan aku. “

Alif tertengun. “Rasanya aku pernah mendengar nama Harum. Bahkan pernah kenal.  Astaga juga Anis aku juga pernah dengar. Ahmadi, kawanku pernah cerita dia ikut tim penyelamat hilangnya sepasang mahasiswa pencinta alam dari Bandung, kalau nggaksalah….”

“Ha...Ha...Ha...Gagal, kan?”

“Kalau begitu...?”

“Kawin lari. Kami merekayasa hilang di gunung padahal bergabung ke tempat ini. Itu lima tahun yang lalu. Oh, ya, aku yang mengkliping tulisan-tulisan kamu waktu kuliah dan membawanya ke sini...”

“Mengapa, kalian menghilang?” Alif tahu Anis mengalihkan pembicaraan.

“Seperti Kak Alif tahu?  Kasus Harum Mawar bukan?  Dia hamil di luar kehendaknya? Kasus itu melibatkan anak orang kaya, orang berpengaruh?”

Alif tersentak.  Suatu kali warga koloni berhubungan dengan masa lalunya.

“Harum di sini?”

“Iya, dia ingin bertemu Kak Alif,” jawab Anis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun