Mohon tunggu...
Junjung Widagdo
Junjung Widagdo Mohon Tunggu... Guru - Guru SMAN 1 METRO, LAMPUNG

Nomine Penulis Opini Terbaik pada Kompasiana Awards 2024

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Membangun Masa Depan Bangsa dengan Badan Bank Tanah

11 Januari 2025   00:30 Diperbarui: 11 Januari 2025   00:30 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pemanfaatan Lahan Badan Bank Tanah (Kompas dari Shutterstock) 

Berbeda dengan kondisi sebelumnya, di mana tanah-tanah belum terorganisasi dengan baik, sering kali terjadi fragmentasi lahan. 

Tanah yang tersebar dan terpisah antar kepemilikan seringkali menjadi pemicu sengketa. 

Bank Tanah hadir dengan harapan dapat mengorganisir dan mengelola lahan milik negara secara lebih efektif, mengurangi potensi konflik, serta memberikan akses yang lebih adil bagi masyarakat. 

Dengan pengelolaan yang tepat, Bank Tanah diharapkan menjadi solusi dalam mewujudkan kesejahteraan rakyat Indonesia.

Sehingga pemerintah memiliki keleluasaan untuk memanfaatkan tanah tanpa terhambat oleh batasan fragmentasi tersebut.

Bank Tanah juga memungkinkan implementasi kebijakan seperti sistem tukar guling antar tanah yang dimilikinya. 

Jika sebuah lahan yang direncanakan untuk pemanfaatan tertentu berpotensi memicu konflik, Bank Tanah memiliki opsi pengganti berupa tanah yang sesuai dengan kriteria perencanaan yang telah ditentukan.

Hal ini mempermudah pemerintah untuk tetap melaksanakan program pembangunan tanpa mengganggu hak-hak kepemilikan pribadi rakyat.

Dengan terkumpulnya lahan di bawah koordinasi Bank Tanah, pemerintah memiliki fleksibilitas untuk memanfaatkan tanah di lokasi mana pun dengan lebih cepat dan tepat. 

Kebijakan ini tidak hanya mendorong efisiensi dalam pemanfaatan lahan, tetapi juga berkontribusi besar dalam mengurangi potensi konflik yang selama ini menjadi hambatan dalam pembangunan.

Ketahanan Pangan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun