Mohon tunggu...
Jumat Tuniah
Jumat Tuniah Mohon Tunggu... Guru - Simple Person

Tebar Kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Surat Cinta untuk Ayah

20 Mei 2022   15:57 Diperbarui: 20 Mei 2022   16:19 825
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Nara ga usah khawatir, ayah akan berusaha semaksimal mungkin untuk mencari biaya pengobatan Nara. 

" Ayah mencoba menenangkanku sambil menyentuh bahuku. Ayah... Ucapan itu hanya bisa kuucapkan di hati karena bibirku sudah tak sanggup lagi berkata apa-apa.

Aku tahu, ayah memikul beban yang sangat berat.

Eva datang membawa sekeranjang buah dan meletakkannya di atas meja di samping ranjangku.

"Hai, Nara! " Ucap Eva, sambil memelukku. Aku membalas pelukannya. Kemudian Eva melepaskannya dan melemparkan senyuman padaku.

"Nara kok sedih? Kamu ga senang ya aku datang? " Katanya cemberut. Aku tersenyum padanya.

" Ya ga lah, Va. Aku senang kamu ke sini, apa lagi bawa buah banyak. Kan aku suka. Serin-seringlah datang. Bawa buah tangan yang banyak. "Candaku.

" Tadi sih mau bawa tokonya sekalian" Timpalnya. Aku tersenyum lagi.

Sejenak kami terdiam. Terlihat Eva memandangku dengan iba.

"Ra, wajahmu pucat sekali. Kamu terlihat kurus, Ra. Ayolah makan yang banyak, biar berat badanmu balik lagi. Cepat sembuh, biar kita bisa bareng lagi di sekolah, Ra" Kata Eva memberikan saran padaku.

"Sembuh?... Aku ingin, Va... Tapi.... " Aku tidak melanjutkan kalimatku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun