Mohon tunggu...
Jumat Tuniah
Jumat Tuniah Mohon Tunggu... Guru - Simple Person

Tebar Kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Surat Cinta untuk Ayah

20 Mei 2022   15:57 Diperbarui: 20 Mei 2022   16:19 825
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Nara

Seketika bahu ayah Nara berguncang hebat, air matanya mengalir tak terbendung

Tangannya memegang dengan kuat buku catatan yang ada di pangkuannya. 

Sesekali ia menyeka air matanya yang mengalir. Tampak kesedihan yang amat dalam dari wajahnya. 

Ibu Nara Dan Eva mencoba menenangkannya dan menguatkannya.

Pagi itu, suara-suara merdu kicauan burung itu masih terdengar, dan udara segar yang berhembus pun masih sama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun