"Mm, kami di teras saja, Bu," ucap Maury.
"Oh ya. Ibu panggil Lintang dulu ya, Nak."
Wanita itu masuk ke dalam rumah. Maury mengajakku duduk di kursi yang ada di teras rumah Lintang.
Tak lama, seorang gadis berjilbab motif bunga muncul. Dengan mengenakan paduan pakaian berwarna cokelat susu dan rok hitam. Kuyakin kalau gadis itu adalah kau. Tampak sederhana tapi enak dipandang. Sangat beda dengan Maury. Maury tak berjilbab, pakaian dan celana ketat membalut tubuhnya. Lintang, kau begitu sempurna.
Tanganmu membawa baki dengan teh di atasnya. Dengan cekatan kau letakkan di meja yang ada di depanku.
"Maaf nunggu lama, Kak Maury."
"Ah nggak apa-apa."
Kalian cipika-cipiki. Lalu kau duduk di dekat Maury. Cukup jauh dariku.Â
"Eh iya, Lintang. Ini Mas Nabil."
Kau tangkupkan tangan di depan dadamu saat Maury mengenalkanku kepadamu. "Kamu kenal kan?"
Kau mengerutkan dahi.