Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Yang di Depan Mata

10 September 2023   05:17 Diperbarui: 10 September 2023   05:37 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: idntimes.com

Mataku menyelidik. Kulihat di sekitar teras rumah. Tak ada orang lain di sana. 

Aku merasa tak mengenalnya. Dia hanya bercerita kalau mengenal tulisanku dari blog dan berusaha menemukan alamatku. Yang tak masuk akal, ya itu. Dia bisa menemukan alamatku padahal di blog-ku tak ada alamat rumah ataupun alamat tempat kerjaku. Tambah lagi, dia sudah menyimpan nomorku.

Dia mengajakku ngobrol. Jengkel juga dengan obrolannya yang sok kenal sok dekat. 

Lama-lama aku tak nyaman. Segera kutinggalkan dia di teras rumah sendirian dengan alasan mau menyiapkan air minum untuknya. Padahal aku tak melakukannya. Itu hanya alasan biar aku tak berdua dengannya. Aku segera masuk rumah, menutup dan mengunci pintu rumah. 

Merasa kukelabui, dia meneleponku. Tak kuangkat. Akhirnya dia mengirimkan pesan lewat WhatsApp.

"Aku akan kembali lagi besok, Rana."

Keesokan harinya, dia ke rumah lagi. Aku tak menemuinya. Malas sekali kalau berurusan dengan lelaki itu. Ibuku-lah yang menanggapinya.

Di tengah-tengah mereka mengobrol, dia mengirimkan pesan lagi.

"Rana, maaf kalau aku membuatmu kesal. Tapi percayalah, aku berniat baik. Aku ingin mengenalmu lebih jauh. Lebih dekat daripada persahabatanmu dengan Hafidz," pesannya.

Membaca pesan itu, aku terkejut. Ternyata dia mengenalku karena kau. Aku semakin kesal. Terlebih padamu. Aku merasa sudah kau bohongi.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun