“Bailah, Monsieur Escoffar. Saya sudah mengerti akan situasinya. Saya bersedia membantu menemukan sang Iblis Bayangan. Tapi saya mohon anda sampaikan pesan saya kepada Monsieur –G.”
“Pesan apa yang ingin anda sampaikan?”
Dupin pun mencondongkan posisi badannya ke arah sang prefek.
“Katakan padanya untuk belajar dari keselahannya. Bisa dimulai dari kasus surat yang dicuri oleh seorang Menteri beberapa waktu lalu.”
Kini giliran aku dan sang prefek yang saling bertukar pandangan. Baik aku dan prefek sama-sama tidak mengerti tentang apa yang dimaksudkan dengan Dupin. Bedanya, aku mengetahui detail kisah kasus surat yang dimaksud dibanding Monsieur Escoffar.
“Sampaikan pesan saya segera. Kalau ia mengerti maksudku, mungkin ia langsung bisa bertindak.”
“Baiklah, Chavelier,” sang tamu pun berdiri. Ia memberi hormat kepada kami dan langsung pergi melalui pintu tempat pertama kali ia masuk.
“Sebentar,” Dupin tiba-tiba beseru kepada Monsieur Escoffar.
“Ada apa Monsieur,” tanya sang Prefek.
“Apa kantor polisi Paris saat ini sedang dipugar?”
Aku dan Prefek tampak kebingungan dengan pertanyaan Dupin. Entah apa maksudnya.