Mohon tunggu...
M Fadli
M Fadli Mohon Tunggu... -

Jim Bulls, Jokam, Parkour, Straight Edge, Reporter, Reader, Writer, Prayer, Loner

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Persembunyian Iblis Bayangan (C. Auguste Dupin Fan Fiction)

15 Juli 2016   11:46 Diperbarui: 15 Juli 2016   11:58 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kalau aku tidak menceritakan hal ini, Dupin pasti akan terus mendongeng sampai pagi. Sudah cukup tentang penjelasan analisanya tentang misteri kematian Marie Roget yang membuatku sakit kepala. Ditanya seperti itu, Dupin langsung tersenyum simpul, ia berdiri menuju rak buku dan mengembalikan buku yang ia baca.

“Bukan itu. Aku sedang menunggu seseorang. Kalau perkiraanku tepat, dia akan mengetuk pintu kita sebentar lagi.”

”Siapa yang kau maksudkan?”

‘Siapa lagi bukan sobat kita Monsieur –G.”

“Apa kau sudah membuat janji dengannya? Darimana kau tahu bahwa dia akan datang?”

“Mana yang harus kujawab terlebih dahulu? Tapi terpaksa kau harus bersabar sampai nanti. Sepertinya orangnya sudah datang.”

Sebuah suara ketukan di depan pintu lantai satu. Induk semang kami membuka pintu. Tak lama kemudian terdengar suara langkah menaiki tangga kami yang lapuk. Mendengar suara derap langkah tersebut, Dupin langsung bergumam.

“Wah, nampaknya bukan sobat Prefek kita yang datang, kawan. Pria yang akan mengetuk perpustakaan kita kali ini sepertinya anggota Prefek polisi lainnya. Mungkin saja dia anak buah Monsieur –G, atau mungkin juga suruhannya.”

“Bagaimana kau bisa tahu yang datang bukan Prefek –G?”

“Nanti saja penjelasan. Biarkan tamu kita ini menjelaskan perihal kedatangannya malam ini.”

Pintu perpustakaan pun diketuk. Aku pun bergegas membukakan pintu dan menyambut kedatangan tamu misterius kami tersebut. Dugaan Dupin tidak meleset sama sekali. Pria yang berdiri di ambang pintu saat ini memang bukanlah Monsieur –G yang biasa akrab dengan kami. Sesuai dugaan Dupin, pria bertubuh jangkung kurus ini memang seorang perfek polisi, terlihat dari seragam Surete – Kepolisian Paris yang dikenakannya. Aku tidak bisa melihat bentuk wajahnya dengan jelas karena ruangan ini hanya memiliki penerangan minim – Dupin yang bertanggung jawab untuk hal ini karena ia hanya menyalakan lampu baca untuknya. Namun aku cukup yakin dengan bentuk rahang yang tegas dan sebaris kumis tipis di atas bibirnya. Jika seandainya ia tidak berbicara mungkin aku tidak tahu kalau dia bukan berasal dari Paris, atau bahkan bukan dari negara ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun