"Sudah tak usah diteruskan. Mas mengerti, tumpukan beban hidup dan lelah badan membuat kamu lebih sensitif"
"Rizki Allah itu aneh ya, Mas. Kadang saat kita begitu menggebu, Allah nggak kasih ... saat kita sudah ikhlas, justru takdirnya datang."
"Mas cuma percaya, manfaatkan setiap moment yang hadir di hadapan untuk berbuat sebaik mungkin, karena bisa jadi itu sarana Allah mentakdirkan sesuatu."
"Ah, Mas mah ngeledek!"
"Nggak-lah, Sayang. Buat apa? Mas sedang mempelajari hubungan sebab akibat, bisa jadi karena mas menolong eyang, Allah membuka hati Pak Heri menerima mas bekerja."
"Bahwa perbuatan baik, hasil baiknya juga kembali kepada yang berbuat?"
"Iya, kamu bayangkan jika mas memilih menyelamatkan ikan? Kita memang bisa makan ikan, namun tidak menyelesaikan persoalan yang lain ... hahahaha."
"Aaahhh ... mas mah, gitu!"
- TMR Bukuan, 31 Mei 2019 -
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H