Mohon tunggu...
jefry Daik
jefry Daik Mohon Tunggu... Guru - seorang laki - laki kelahiran tahun 1987

pernah menjadi guru pernah menjadi penjual kue pernah menjadi penjual tahu pernah menjadi penjual Nasi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Malaikat Kematian

18 Desember 2019   17:08 Diperbarui: 23 Desember 2019   13:23 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Nama ibu dan anak yang tewas tadi.

Lalu dimana malaikat kehidupan berada? Kata si Bos, malaikat kehidupan itu benar - benar ada. Dan dia selalu menjadi musuh terbesar dunia kematian. Dia juga selalu mengacaukan sistem pencatatan sipil di departemen pencatatan sipil kematian. Kedatangan malaikat kehidupan juga sering menjadi hama bagi bibit, bebet dan bobot yang ditanam oleh departemen promosi. Aku sungguh penasaran mengapa mereka tidak ada di saat - saat seperti ini?

Sungguh kesal akhirnya aku mendapati kenyataan bahwa aku tidak bisa melihat malaikat kehidupan. Sama mustahilnya dengan orang mati yang bangkit kembali.

Wak wak..

Reservasi lagi.

Meninggalkan daerah konflik aku langsung tiba di lokasi selanjutnya.

 

BAGIAN KE TUJUH : GUSTI

 

Gusti duduk dan memandang adiknya yang jatuh ke sungai dibawa oleh arus yang deras.

"Adiit!" teriaknya panik dan sungguh sedih.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun