Mohon tunggu...
jefry Daik
jefry Daik Mohon Tunggu... Guru - seorang laki - laki kelahiran tahun 1987

pernah menjadi guru pernah menjadi penjual kue pernah menjadi penjual tahu pernah menjadi penjual Nasi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Malaikat Kematian

18 Desember 2019   17:08 Diperbarui: 23 Desember 2019   13:23 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Suer tadi gue liat ada Hantu alias setan didekat mayat Rony," kilah Arman

"Ah...boong lu. Masak siang siang begini ada hantu. Ngaco lu. Parno lu ah..., hahhaahaha,"

Farah mendengar percakapan itu..namun suara teriakan anak anak tersebut mulai sayup terdengar. Di antara suara mereka yang samar, kalimat sang malaikat kematian masih dengan jelas terngiang ditelinga Farah.

"Enak ya, jadi kamu....'

Enak apanya?! Dasar Sok tau!

Bagian Empat : Baby

Seorang ibu memeluk bayinya sambil terisak.

Dalam kepedihan sang ibu berkata

"Jesica...,"desahnya berat,"ibu minta maaf tidak berhati - hati waktu kamu di perut ibu.."

Dengan satu kecupan panjang di ikuti derai airmata, sang ibu tersebut meletakkan sang bayi ke dalam peti.

"Selamat jalan"

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun