Kesimpulan
Pagu anggaran sebesar 6,3 triliun yang diterima BRIN dari APBN tahun 2022 selain jumlahnya yang sangat kecil tetapi juga tidak efektif penggunaannya untuk mendanai kegiatan penelitian.Â
Dari data yang disajikan belum terpotret secara jelas besarnya anggaran yang benar-benar mencerminkan aktivitas penelitian organisasi riset untuk menghasilkan invensi dan inovasi nasional.Â
Selama ini masyarakat merasa sedih karena anggaran penelitian yang dialokasikan negara belum terlalu memadai, tetapi lembaga penelitian menggunakannya secara maksimal sehingga menghasilkan output penelitian dalam bentuk publikasi, invensi dan inovasi yang dapat digunakan oleh masyarakat luas.Â
Kini dunia penelitian menghadapi permasalahan yang lebih pelik lagi, tata kelola organisasi riset dan inovasi yang berantakan.
Lemahnya kemampuan penganggaran riset yang berakibat pada teralokasinya anggaran secara tidak tepat, manajemen SDM peneliti amburadul dan indikasi masuknya anasir-anasir politik yang ikut mengendalikan organisasi riset dan inovasi nasional.Â
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika amanat telah disia-siakan, tunggu saja kehancuran terjadi." Ada seorang sahabat bertanya, "Bagaimana maksud amanat disia-siakan?" Nabi pun menjawab, "Jika urusan diserahkan bukan kepada ahlinya, maka tunggulah kehancuran itu." (H.R. Bukhari). Wassalam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H