Mohon tunggu...
Jasmine
Jasmine Mohon Tunggu... Wiraswasta - Email : Justmine.qa@gmail.com

Just me, Jasmine, just a tiny dust in the wind

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Dongeng: Mette dari Norge

19 September 2020   16:08 Diperbarui: 20 September 2020   19:33 555
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Aku lahir dan menua di sini, Nak. Dan sudah menjadi pengawas Stave ini selama sepuluh tahun lebih, Hingga menjelang pensiun beberapa pekan lagi, belum pernah aku menjumpai nyonya tua dengan ciri-ciri yang kau sebutkan tadi, Anakku," papar Bapak tua itu dengan gamblang.

Mette tampak tergugu. Terdengar tak sopan bila ia bersikukuh tentang kisahnya bersama Dame. Namun Ia masih digerayangi rasa gamang dan merasa mustahil bila seseorang yang lahir dan menua di sini mengaku tak pernah sekalipun melihat sosok Dame.

"Ya, aku bahkan telah melihatmu beberapa kali. Awalnya terasa aneh melihatmu di Stave namun tak kunjung hadir dalam khutbah-khutbah yang diselenggarakan Stave. Jadi, kuanggap kau hanya gadis kota yang datang berwisata."

"Baiklah, Bapa, maafkan aku telah menunda perjalanmu, dan terima kasih telah menjagaku, "Mette tak menyembunyikan rasa malunya karena tersindir oleh perkataan si Bapak.

Bapak tua itu tersenyum bijak. Pelan-pelan menuntun sepedanya keluar dari teras dan taman, lalu menyusur setapak berlantai batu bercorak mozaik yang mengarah ke jalanan utama. Mette mengekorinya dalam diam.

"Ahh, tunggu, tunggu...," Bapak tua itu tergopoh menyetandar sepedanya. Kemudian merogoh sesuatu dari saku celananya.

Mette ikut berhenti. Lalu berjalan menghampiri mengikuti lambaian tangan si Bapak.

"Coba periksalah, Anakku," Bapak itu mengambil sehelai foto vintage dari dalam dompetnya. "Aku tak yakin kau bisa mengenalinya, karena ia masih sangat muda kala itu."

"Siapakah wanita cantik ini, Bapa?" tanya Mette, pandang matanya penuh selidik pada sehelai foto di tangannya.

"Ini kekasihku sejak muda. Dan apakah Dame-mu tampak seperti dia?" jelas Bapak itu.

Tampaknya tak ada yang istimewa selain kecantikan penuh pesona dari wanita dalam foto itu. Sampai pengamatan Mette jatuh pada serangkaian huruf latin miring yang bertuliskan... 'Min Prinsesse, Dame Sonja Haraldsen, Love: Harald'

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun