"Saya tahu."
"Dan ketika mereka tahu, mereka akan datang untuk mengklaim wilayah ini."
"Iya."
"Apa yang harus aku memberitahui mereka?", aku menayanya.
"Bahwa kita akan siap untuk memperjuangkan tanah kita.", raja menjawab dengan keagungan dalam suaranya.
"Ada lebih dari bangsa kurcaci daripada kerajaan Tupili saja.", ia membilangku.
Aku menatapnya sekali lagi ketika menaiki kapal. Aku mempelajari bahwa sebuah bangsa tidak bisa dikembangkan oleh bangsa lain, mereka harus belajar untuk mengembangkan dirinya sendiri. Itulah bagaimana negara Indonesia dibangun, itulah bagaimana bangsa kurcaci harus berkembang. Saat kapal hanyut, aku ditinggalkan dengan lambaian dan selamat tinggal. Ketika aku melirik kembali pada orang-orang indah ini, aku melambai balik.
Goodbye, Tupili.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H