Mohon tunggu...
Juan Audric
Juan Audric Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | The Land of Tupili

7 November 2018   20:13 Diperbarui: 7 November 2018   20:40 800
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Saya tahu."

"Dan ketika mereka tahu, mereka akan datang untuk mengklaim wilayah ini."

"Iya."

"Apa yang harus aku memberitahui mereka?", aku menayanya.

"Bahwa kita akan siap untuk memperjuangkan tanah kita.", raja menjawab dengan keagungan dalam suaranya.

"Ada lebih dari bangsa kurcaci daripada kerajaan Tupili saja.", ia membilangku.

Aku menatapnya sekali lagi ketika menaiki kapal. Aku mempelajari bahwa sebuah bangsa tidak bisa dikembangkan oleh bangsa lain, mereka harus belajar untuk mengembangkan dirinya sendiri. Itulah bagaimana negara Indonesia dibangun, itulah bagaimana bangsa kurcaci harus berkembang. Saat kapal hanyut, aku ditinggalkan dengan lambaian dan selamat tinggal. Ketika aku melirik kembali pada orang-orang indah ini, aku melambai balik.

Goodbye, Tupili.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun